
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Andalas melaksanakan kegiatan demplot Sekolah Lapang (SL) Tematik dengan sistem tanam jajar legowo 2:1 di Kelompok Tani Pincuran Samiek, Nagari Cupak, Kecamatan Gunung Talang. Kegiatan ini merupakan bentuk sinergi antara mahasiswa KKN, Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Gunung Talang, dan petani setempat dalam meningkatkan produktivitas padi melalui penerapan teknologi budidaya yang lebih efektif.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan bimbingan penyuluh pertanian WKPP Cupak, Reni Rianti, SP, bersama tim penyuluh pertanian BPP Gunung Talang, serta diikuti oleh anggota Kelompok Tani Pincuran Samiek yang diketuai oleh Yusmardi. Sistem jajar legowo 2:1 dipilih karena memiliki keunggulan dalam meningkatkan penetrasi cahaya matahari dan sirkulasi udara antar tanaman, sehingga tanaman padi dapat tumbuh lebih optimal dan mempermudah pemeliharaan.
Selain praktik penanaman jajar legowo, mahasiswa KKN juga terlibat dalam diskusi terkait pengendalian hama penyakit dan penggunaan pupuk berimbang. Demplot SL Tematik ini menjadi media belajar langsung bagi petani untuk mengadopsi inovasi teknologi yang sesuai dalam rangka meningkatkan hasil produksi padi mereka.
Penerapan sistem jajar legowo 2:1 ini juga diharapkan mampu mendukung upaya ketahanan pangan daerah. Dengan hasil produksi yang lebih optimal, kebutuhan pangan masyarakat dapat terpenuhi secara mandiri dan berkelanjutan, sehingga Nagari Cupak semakin tangguh dalam menghadapi tantangan pangan di masa depan. Penyuluh pertanian, Reni Rianti, SP, menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya menambah pengetahuan petani, tetapi juga mendukung program pemerintah dalam meningkatkan produksi padi untuk mencapai ketahanan pangan nasional. “Kegiatan ini menjadi contoh nyata sinergi antara petani, penyuluh, dan mahasiswa KKN dalam mendukung ketahanan pangan melalui penerapan teknologi budidaya padi yang tepat,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN Universitas Andalas juga belajar langsung berinteraksi dengan petani serta memahami permasalahan dan potensi di lapangan. Hal ini membekali mereka dengan pengalaman praktis untuk berkontribusi dalam pembangunan pertanian dan mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan di masa depan.
